....:::Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh. Sugeng Rawuh Dateng MUST IMAM BLOG, Semoga Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan. Jangan lupa tinggalkan pesan Anda di Buku Tamu:::....
Must Imam Blog: Agustus 2009

.::Kenali Aku::.

Foto Saya
Mam
Olahraga dan belajar agama membuat sehat jasmani dan rohani
Lihat profil lengkapku

Sabtu, 29 Agustus 2009

Ngonthel Bareng Komunitas Sepeda Kuno

Surabaya, 07 Juni 2009 - Hari minggu pagi ini masih gelap usai sholat subuh saya dan Reza berkemas, nampak sisa hujan yang turun semalam membasahi jalan dan ternyata di luar masih gerimis sehingga kami sempat ragu untuk ngonthel dari rumah karena jalan tembus yang akan kami lewati pasti kayak kubangan lumpur. Eehh... ternyata Adith tetanggaku ikut gabung akhire sudah kami putuskan untuk ngonthel lewat perumahan GSI, jalanan tampak becek karena semalam baru hujan, kami pun harus berhati-hati agar air yang menggenang di jalan tidak sampai mengotori baju. Setelah ±20 menit perjalanan dari rumah akhirnya kami tiba di Royal Residence tempat start dan finish acara fun bike yang disponsori oleh salah satu Bank Swasta. Saat tiba lokasi ternyata sudah banyak peserta lain termasuk rekans klub kami TCC. Semua peserta yang akan mengikuti Fun Bike disarankan untuk melakukan registrasi sekaligus pembagian kupon konsumsi dan kupon souvenir. Selesai melakukan registrasi rombongan langsung menuju ke tempat start.

~Menjelang keberangkatan..

Segala jenis sepeda mulai dari sepeda balap, sepeda gunung hingga sepeda kuno/onthel berbaur jadi satu. Pukul 06.00 tepat panitia membunyikan peluit tanda start, satu-persatu para biker mulai beranjak meninggalkan tempat start, panjang rute fun bike kali ini memang tidak terlalu jauh ±25 km tetapi antusias yang tinggi dari para biker membuat acara kali ini menjadi seru. Memasuki tikungan UNESA Lidah Wetan para peserta berlomba-lomba memacu sepeda secepat mungkin sehingga para pengguna sepeda kuno/onthel tertinggal jauh dibelakang. Masuk kompleks perumahan Citraland rombongan biker mulai terpisah-pisah, ada sudah jauh di depan dan ada pula yang tertinggal di belakang karena telah kehabisan tenaga. Keluar dari perumahan Citraland, rombongan kemudian diarahkan melewati desa Sambikerep. Trek tanjakan disana cukup membuat nafas ngos-ngosan. Saat di desa Sambikerep sepeda Patrol milik mbah Kung tidak bisa di kayuh karena mengalami trouble pada gear-nya sehingga teman-teman bergiliran mendorongnya.

~ Ngaso dulu di Taman Angsa

Lepas dari desa Sambikerep rombongan kemudian kembali memasuki kompleks Citraland, dengan melewati jalanan yang sama pada saat berangkat tadi akhirnya kami tiba di garis finish. Selesai memarkir sepeda, kami segera menukarkan kupon konsumsi ke panitia penyelenggara, menu yang pilih nasi krawu, nasi pecel dan bakso, waah... ternyata sarapan pagi pun terasa tambah nikmat saat lantunan lagu dari penyanyi dan musik dari organ tunggal mengiringi sarapan pagi kami. Beberapa saat rombongan sepeda kuno/ onthel memasuki finish, memang agak jauh tertinggal karena jenis sepeda ini memang agak berat untuk dipacu, apalagi rutenya ada yang tanjakan.

~ Bersama Bapak Bambang D.H goyang dulu aahh...

Selang beberapa saat kemudian Walikota Surabaya, Bapak Bambang D.H tiba dalam acara fun bike tersebut. Saat acara pembagian door prize beliau memberikan kata sambutan yang berisi tentang manfaat dari bersepeda yaitu dapat menekan angka polusi udara di Surabaya. Di sela-sela pembagian door prize orang nomor satu di kota Surabaya ini di daulat untuk menyumbangkan suara emasnya untuk berduet menyanyikan sebuah lagu dangdut yang di populerkan oleh Evie Tamala dan Imron Sadewo yang dinyanyikan cukup apik sehingga mendapatkan applause dari seluruh biker. Beberapa biker turut berjoget bersama sehingga suasana semakin meriah. Seusai pembagian door prize yang hadiah utamanya berupa kulkas dimenangkan oleh klub sepeda kuno. Para peserta yang tidak kebagian hadiah tidak ada yang kecewa karena seluruh peserta mendapatkan buah tangan dari pihak sponsor. Pagi ini di samping mendapat kesehatan, kami puas karena mendapat pengalaman baru bisa bergabung dengan berbagai komunitas sepeda.


Baca Selanjutnya...

Sabtu, 22 Agustus 2009

Kajian Takhobbar Ba'dha Dhuhur (1)

Kamis, 04 Juni 2009 - Dalam pertemuan kali ini, mari kita mencoba merenungkan dan mengambil hikmah dari kisah hidup seorang ulama shaleh yang bernama Hatim al-Asham (Hatim Si Tuli). Beliau adalah seorang ulama yang pernah berguru kepada Syekh Syaqiq Al-Balkhi selama 30 tahun. Di akhir studinya, Syekh Syaqiq Al-Balkhi bertanya kepadanya: “Wahai Hatim, engkau telah bersamaku selama 30 tahun. Apa yang kau dapatkan selama ini ?” Hatim al-Asham menjawab : “Wahai Guru, ada 8 faidah ilmu yang saya dapatkan dan saya menganggapnya itu sudah cukup bagiku untuk menghantarkanku kepada keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat nanti” Syekh Syaqiq Al-Balkhi bertanya “ Apa saja itu, tolong sebutkan” Hatim al-Asham menjawab :

Pertama : Saya melihat dan mengetahui bahwa setiap orang pasti memiliki sesuatu yang dicintai dan dirindukan. Sebagian yang dicintai hanya akan bersama sampai dia mati atau menghantarkannya sampai ke liang kubur. Semuanya akan meninggalkannya sendirian di dalam kubur dan tidak satupun yang mengikutinya masuk ke kubur. Maka aku berfikir bahwa sesuatu yang paling baik untuk di cintai adalah sesuatu yang akan mengikutinya masuk ke dalam kubur dan menghiburnya serta menyenangkannya. Sesuatu itu adalah Amal Shaleh. Karena itulah maka aku memilihnya agar itu menjadi cahaya bagiku alam kubur yang gelap dan menjadi teman yang menyenangkan bagiku.

Kedua : Saya melihat,banyak manusia mengikuti hawa nafsunya dan begitu menggebu untuk mendapatkan keinginan-keinginan dirinya. Maka saya renungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat (An-Naazi’aat ayat : 40-41)









"Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhan Nya, dan mencegah diri dari mengikuti hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggalnya".


Al-Qur’an pasti benar, maka aku ikuti.

Ketiga : Saya melihat,setiap orang berusaha keras mencari harta dunia dan kemudian menggenggamnya erat-erat. Maka aku renungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat (An-Nahl ayat : 96)







"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan"

Maka aku kemudian berusaha mendapat ridha Allah dan kemudian aku distribusikan kepada fakir miskin agar menjadi investasi dan deposito disisi Allah.

Keempat : Saya melihat sebagian manusia menyangka bahwa keagungan dan kemuliaan itu adalah terletak pada banyaknya pengikut dan pengunjung, akhirnya mereka tertipu karenanya; sebagian yang lain menganggapnya ada pada banyaknya harta dan banyaknya anak sehingga menyombongkan diri karenanya; sebagian yang lain menganggap keagungan itu adalah apabila mereka melakukan korupsi dan manipulasi, pembunuhan dan penganiayaan pada manusia lain; sebagian yang lain menganggap keagungan itu adalah apabila ia bisa menghambur-hamburkan uang dan harta bendanya. Maka saya merengkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat (Al-Hujuraat ayat : 13)







"Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal"

Maka saya pilih taqwa dan prasangka mereka semua salah.

Kelima : Saya melihat, sebagian manusia saling menghina satu dengan yang lainnya dan berghibah satu dengan yang lainnya. Dan saya melihat bahwa semua itu sumbernya adalah iri dengki karena harta, pangkat dan ilmu. Maka saya renungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat (Az-Zukhruf ayat : 32)









"Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebahagian yang lain beberapa derajat, agar sebahagian mereka dapat mempergunakan sebahagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan"

Keenam : Saya melihat manusia bermusuhan satu dengan yang lainnya karena suatu tujuan dan sebab. Maka saya merenungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat (Al-Faathir ayat : 6)








"Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh (mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala"

Ketujuh : Saya melihat manusia begitu ngoyo, berusaha keras untuk mendapatkan makanan dan penghidupan, sampai tidak peduli lagi dengan haram dan syubhat, tidak peduli lagi dengan harga dirinya Maka saya renungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat (Huud ayat : 6)






"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lohmahfuz)"

Kedelapan : Saya melihat setiap orang berpegang kepada makhlu, seperti uang, harta jabatan, kekuasaan, berhala dan makhluk yang lain. Maka saya merenungkan firman Allah : “ Barang siapa yang tawakkal kepada Allah, maka Dia akan mencukupinya, Allahlah yang menyelesaikan permasalahannya, setiap sesuatu telah dibuatkan ketentuannya oleh Nya, sesuai firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat (At-Talaq ayat : 3)






"Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu"

Maka saya bertawakkal kepada Allah.

Syekh Syaqiq Al-Balkhi berkata : "Ya Hatim, Allah telah memberikan tawtiq kepadamu. Menurutku, Taurat, Injil, Zabur dan Qur’an semuanya adalah berputar kepada delapan faidah yang kau sebutkan. Barang siapa yang melakukannya maka ia berarti telah melaksanakan kitab suci yang empat itu".
Sekian, mari kita renungkan dan semoga Allah membimbing kita. Amin.

Tauziyah oleh : Ust. DR. H. Ahmad Imam Mawardi, MA

Baca Selanjutnya...

Rute Lokal Pun Tetap Menarik

Episode Persiapan Tour de Dlundung

Seuasai menelusuri jalan beraspal berliku di seputaran perumahan AL Driyorejo lalu masuk ke jalur offroad, jalan makadam dengan batu sekepalan tangan membuat badan terasa bergetar, selepas rehat sejenak di sebuah waduk kami melewati jalan yang di perkirakan sudah kering karena beberapa hari tidak hujan ternyata ada beberapa bagian jalan masih lembek berlumpur sehingga sepeda harus belepotan lumpur bahkan sampai mengotori T-shirt, yaahh kepalang kotor saat harus melewati sungai berlumpur tanpa ragu lagi di terabas saja.

~ Awas jaga keseimbangan



Pada saat begini baru merasakan nikmatnya bersepeda offroad, saat melewati jembatan titian bambu rapuh diuji keseimbangan dengan menenteng sepeda. Dengan keringat membasahi sekujur tubuh kami nongkrong dulu di pos yang anginya semilir sehingga tidak begitu lama keringat sudah mengering dan dilanjutkan perjalanan pulang yang tinggal beberapa km lagi, seperti biasa aktifitas rutin seusai genjot ya nyuci sepeda untuk persiapan sepedahan berikutnya.




Episode Fenomena Api alam abadi

Surabaya, 29 Juni 2009 - Kegiatan untuk mengisi liburan sekolah pada Jum'at pagi ini bertiga menelusuri rute seputaran Driyorejo Gresik namun dengan rute yang berbeda, jalan tanah dan jalan beraspal merupakan pendahuluan nggowes pagi itu sebelum sampai di STO Lakarsantri, karena masih baru pertama kali lewat jalur ini Reza dan Adith terkaget saat harus menyeberang sungai harus melewati jembatan bambu yang mulai reyot, untuk meyakinkan saya coba tanya ke seorang petani yang sedang berada disebelah jembatan " bisa lewat pak ? kataku, coba saja tapi hati-hati, jawabnya" berhubung Reza dan Adith tidak berani lewat dengan menggendong sepeda, terpaksa saya harus bolak balik dengan menggendong sepeda, lumayan bikin kaki bergetar dan keringatan.

~ Tak gendhong kemana-mana kata mbah Surip

Aman menyeberangi jembatan terus mengayuh sambil bercanda menuju ke PLN Bangkingan terus belok kiri melalui jalan setapak menuju waduk, terus menyusuri singletrack yang dikiri kanan banyak ditumbuhi tanaman perdu dan tanaman cabe, sesekali harus mengangkat sepeda karena jalan tidak bisa dinaiki. suatu ketika menemui sebuah bukit dengan hamparan rumput hijau serta kelihatan bebatuan sehingga terlihat view yang cukup indah dengan langit membiru, sepeda di taruh begitu saja kami tinggalkan naik keatas bukit guna mengabadikan moment yang indah tersebut sebagai koleksi.

~ Api alam yang terus menyala

Saat mau melanjutkan perjalanan Adith menjumpai api yang menyala diantara sela-sela tumpukan batu bata, di korek-korek bahkan disiram air minum masih saja menyala rupanya api alam abadi, suatu pengalaman baru bersepeda sambil belajar mengenal fenomena alam. Sambil membayangkan nikmatnya sepedahan pagi ini, kami nongkrong di pos langganan sambil bercengkerama sebelum melanjutkan perjalanan dengan tujuan sarapan nasi pecel di dekat rumah.




Episode Rute Singletrack yang segera punah

Surabaya, 20 Juli 2009 - Untuk mengisi kegiatan hari senin yang libur dan juga sebagai pelampiasan acara nggowes hari minggu return to Dlundung yang batal kami isi pagi itu dengan mengulang rute lokal seputaran Surabaya, karena memang cukup banyak rute segar yang bisa di lewati dengan bersepeda.
Seperti biasa Reza dan Adith terpaksa saya jadi partner bila tidak ada acara nggowes bersama klub TCC, saya coba kenalkan rute yang belum pernah mereka lewati, setelah menggayuh cukup jauh menjelang pasar Menganti Adith menggeluh kesemutan dan bilang " Om kalau terus ngga' bisa ke WBL tho ?" saya menduga mereka mulai kecapekan dan jenuh melewati jalan aspal terus, sesaat kemudian saya ajak belok melewati single trak panjang dengan udara yang masih bersih karena jarang ada kendaraan bermotor yang lewat.

~ Udara seputaran ini cukup segar


Sudah beberapa kali melewati jalur ini tetap saja menarik, jalan tidak bisa bersimpangan terdiri dari blok cetakan semen yang disusun berjajar namun tidak rapi, saat dilewati sepeda terasa di goyang-goyang dan sangat menguras tenaga, bila tidak hati-hati bisa terpeleset kecebur sawah atau sungai, dengan kelakar Reza berseloroh " Wah bisa kurus niih ". Namun sayang beberapa bagian blok semen sudah dilepas, coba saya tanyakan ke petani yang sedang kesawah katanya mau di Paving blok, memang benar di ujung jalan ada alat berat untuk meratakan tanah dan sebagian jalan sudah rata tinggal menunggu waktu saja untuk jadi jalan berpaving, Satu lagi rute sepedahanku yang menarik hilang.

Episode Blakra'an ke Kedamaian


Surabaya, 30 Januari 2010 - Sebagai pengisi waktu yang setiap minggu selalu nggowes interlokal diantaranya Gunung Kendit Madiun, Waduk Gondang Lamongan, maka secara aklamasi yang berminat lokalan coba di jelajahi rute sedikit berbeda, starting point dari tongkrongan TCC di rumah Mbah Kung Royal Ketintang dengan perserta 8 orang yang mayoritas menggunakan sepeda Hardtail karena memang rute yang akan di lewati mayoritas onroad, start pukul 06.00 wib cuaca cerah matahari sudah terbit sehingga sengatan panas mulai terasa, baru sampai Jambangan cak Prie ada gangguan rantai, sesampai di Ngelom naik perahu nyebrang sungai naik tanjakan Mulung, jalan terus naik turun hingga Kesamben hingga raya Kedamean yang cukup menyiksa karena jalan naik banyak kendaraan besar full asap, " jalan koyok ngene iki sing paling gak tak senengi " guman cak Gembud.

Ngobrol di sebuah warung di Kedamean sambil minum teh hangat dan kue gorengan serasa tidak pernah habis bahan obrolan, akhirnya ayoo.. ayoo.. tambah lama nanti tambah males, cak Liklok dan cak Gembud sudah mulai mengeluh karena ada gangguan sepeda, jalan paving dan aspal lebih banyak dilewati saat perjalanan pulang lewat Randegan Sari, Gadung, Bangkingan mampir makan di RM Padang di Menganti dan tepat jam 11 siang finish di rumah dengan cuaca yang sudah sangat panas.

Episode Gupak Kebo

Surabaya, 22 Mei 2010 - Gowes sabtu ini boleh dibilang rute pendek namun sangat berat karena medannya bagai gupakan kerbau, saat start dari markas Royal Ketintang Regency 11 bikers masih sempat tertawa renyah namun setelah memasuki lapangan tembak marinir di kawasan Karang Pilang dalam sekejap sepeda sudah belepotan lumpur dan sulit didorong apalagi dinaiki, penuh perjuangan berat harus melewati kubangan lumpur galian pipa PDAM dengan mencari papan sebagai pijakan, mbah Kung sebagai leader yang mengetahui kondisi jalan berjuang keras membuat jalan tidak menghiraukan badannya belepotan.


~ Kerja sama melewati medan berat

Perjuangan belum selesai hampir semua jalan berlumpur karena hujan hari sebelumnya, melangkah saja harus hati-hati mencari pijakan agar kaki tidak terperosok di lumpur, beberapa peserta sepatunya tidak kelihatan terbungkus lumpur, gowes kali ini boleh dibilang penuh petualangan untuk melatih ketahanan mental dan fisik, saling bahu membahu saling membantu saat ada rekan yang kesulitan melewati rute yang berat. Begitu melewati jalan setapak yang lumayan padat sepeda bisa di naiki, baru merasakan nikmatnya udara segar dibawah semak-semak dan ketika didepan mata terlihat tanjakan yang cukup tinggi menantang nyali untuk bisa menaklukkan, sayang hanya seorang biker yang mampu sampai puncak tanpa harus turun dari sepeda.


~ Istirahat dulu aahh...


Di sebuah pos istirahat yang di bangun oleh marinir berlama-lama ngobrol sambil menikmati lokasi ini yang sebetulnya sudah beberapa kali dilewati namun dengan jalan yang berbeda. Karena tenaga cukup terkuras dan banyak memakan waktu dengan kesepakan bersama diputuskan tidak melanjutkan perjalanan yang seharusnya ke Kesamben hingga Kebun Mangga. Pada perjalanan pulang melewati jalan pedesaan hingga pinggiran sungai perumahan Gunung Sari namun saat melewati jalan raya hingga Ketintang cuaca panas dengan penuh asap kendaraan bermotor menyesakkan dada. Kepenatan terbayar dengan suguhan makanan nasi sayur asem yang segar dan bermacam hidangan hingga lupa dengan semua siksaan yang baru dilewati, pengalaman baru yang tidak akan begitu saja terlupakan.

Baca Selanjutnya...

Jumat, 21 Agustus 2009

Tour De Dlundung Waterfall

Trawas, 21 Juni 2009 - Air Terjun Dlundung atau lebih keren disebut Dlundung Waterfall merupakan objek wisata pegunungan yang bagus dinikmati karena udaranya segar, terletak di kawasan wisata Trawas Mojokerto, perjalanan dari Pandaan kearah Tretes ada pertigaan kearah Trawas dengan melewati jalan yang terus menanjak dikiri jalan akan di jumpai papan petunjuk kearah Dlundung, hanya berjarak 2 km sudah sampai di pintu gerbang kawasan wisata Dlundung. Lokasi bumi perkemahan Dlundung Sumber Wekas terletak di kaki gunung Bulak sangat ramai dikunjungi saat akhir pekan untuk kegiatan outbond siswa, seperti yang terlihat minggu pagi ini sudah begitu ramai pengunjung terutama rombongan remaja yang sedang mengisi liburan dengan camping, hal ini bisa dilihat dari banyaknya tenda yang didirikan.
~ Sebungkus nasi krawu cukup untuk sarapan pagi



Tidak seperti biasanya TCC sering mengadakan event sepedahan sediri, kali ini bergabung dengan event yang diadakan klub Translibas Sidoarjo, sebanyak 18 bikers kumpul di Embarkasi Takhobbar biasa para bikers TCC menyebutnya, usai sholat subuh arak-arakan 1 pickup dan 3 mobil station berangkat ke Gelora Delta Sidoarjo untuk selanjutnya berangkat bersama-sama panitia menunju lokasi start, karena terpisah dengan panitia rombongan TCC memutuskan dari pertigaan Japanan menuju kearah Ngoro lewat BPLH Seloliman di lokasi ini teringat waktu tour de Jolotundo yang medannya begitu menawan. Dari jalan depan candi Jolotundo terus melewati jalan sejuk menanjak dan berliku-liku, beberapa saat kemudian sampailah di area kawawsan wisata air terjun Dlundung yang sudah ramai peserta. Panitia membatasi peserta touring maksimal 100 bikers dengan pertimbangan kenyamanan keamanan dan mudah dalam pengawasan.
~ Gaya juga mbah Kung



Tepat jam 08.00 wib. dari kawasan kaki gunung Bulak start dimulai setelah sedikit acara seremonial oleh panitia, diawali raungan knalpot motor trail yang memekakkan telinga oleh pemandu jalan, peserta langsung dihadapkan pada tanjakan jalan makadam xtreme pertama yang sebagian besar peserta menggerutu harus mendorongnya kalau diperhatikan layaknya sebuah lomba dorong sepeda, napas lagi ngos-ngosan ada yang berseloroh "lapo di surung mas sepedahe rusak tho ?", kecuali bagi biker yang sudah terlatih rute seperti ini perlahan bisa ditaklukkan. Setapak demi setapak mendorong sepeda sambil mencari posisi datar untuk memulai mengayuh. "Greeeek" terdengar rantai putus, cak Herawan teriak mbah rantaiku putus dengan langkah gontai mbah Kung terpaksa mendekati sepeda cak Herawan untuk diperbaiki. Pada posisi tanjakan bikers dituntut keahlihan memainkan shifter.
~ Whaass... ngatur napas sehabis ndorong sepeda

Ngobrol sejenak rute kedepan berupa turunan tajam penuh dengan bebatuan, maka harus extra hati-hati kalau hilang konsentrasi sedikit saja bisa tersungkur mencium tanah atau batu. Kekuatan tangan sangat dibutuhkan untuk medan turunan dalam mengatur dan menahan laju sepeda, dengan bahu sedikit kesakitan akhirnya sampai di Pos I yang sudah disiapkan Ubi, pisang rebus dan air mineral waahh... segar, sambil bercengkerama iseng nongkrong diatas sepeda motor trail tour guide, "waaah numpak trail enak yo gak usah ngonthel". Pada salah satu lokasi tanjakan semelekethe yang cukup menyiksa cak Wito berkata"nanti sepedaku mau tak ganti dengan sepeda yang ada mesinnya, haa... haa.." sepeda bermesin sama saja naik sepeda motor gak usah sepedahan kalau begitu seloroh yang lain.

~ Enak naik motor trail gak usah nggenjot


Rute singletrack yang panjang terus di jelajahi akhirnya saat memasuki jalan aspal hampir semua bikers langsung tancap dengan kecepatan tinggi, banyak yang kebablasan saat melintas di depan komplek Pinus Garden yang seharusnya masuk ke hutan pinus dengan medan turun curam di sela-sela pohon pinus memerlukan nyali besar untuk bisa melewatinya dan saat jalan naik harus mendorong sepeda walau tidak hujan sangat licin dan memerlukan tenaga yang besar, rata-rata di lokasi ini para bikers kehabisan tenaga, sesampai diatas dengan sisa tenaga berhenti di Pos II yang sudah di siapkan makanan seperti di pos sebelumnya.
~ Dorong yuukk...

Dengan tenaga yang hampir terkuras habis perjalanan berlanjut dengan medan yang masih sangat menantang sehingga apabila menjumpai tanjakan yang tidak begitu tinggi saja sudah harus mendorong sepeda karena tenaga dan semangat mulai kendor, saat menjumpai sungai yang airnya deras beberapa bikers tanpa di komando langsung mainan air di mini waterfall bahkan mbah Kung berendam untuk memulihkan tenaga.
~ Menceburkan kepala di air suegaarr...

Pada touring Dlundung kekompakan team TCC luar biasa biker yang tercecer dibelakang ditunggu sambil bersenda gurau, seusai mainan air di sungai seluruhnya sudah ngumpul dengan komando "yoo... nggenjot maneh !!" mulailah terdengar suara kaki mengayuh pedal, masih terus menyusuri bukit yang naik turun dengan sesekali melewati perkampungan sehingga menjadi perhatian penduduk "waah kayak artis saja diperhatikan banyak orang", menjelang rute turunan berbatu tempat penggalian batu tradisional bertemu dengan rombongan lain yang kesasar salah jalur akhirnya ketemu lagi, terdengar ramai saat melewati trek turunan extrem berupa tangga curam dan batu cukup besar sehingga banyak bikers yang harus menggendong sepeda namun bagi bikers yang bernyali besar justru ini kesempatan untuk membuktikan tanpa harus turun dari sepeda bahkan ada beberapa bikers yang tampak memacu sepedanya dengan kecepatan tinggi terutama bagi penggemar rute turunan atau downhill. Badan terasa terguncang-guncang saat melewati turunan berbatu dengan terus mempertahankan kekuatan tangan untuk menahan handlle bar agar jangan sampai terlepas, akhirnya didepan kelihatan tampak tempat penambangan batu pasir tradisional dikenal dengan nama Bukit Perahu.
~ Walau badan penat masih saja ceria

Perjalanan menuju titik akhir kira-kira tinggal 5 km lagi namun jalan berpasir harus hati-hati kalau tidak bisa terpeleset, saat sampai di salah satu perempatan jalan semua bingung tidak ada rambu dan tidak ada panitia para bikers saling menunggu dengan ragu tanya ke warga kampung dimana desa Jeruk Purut, yaah... akhirnya ketemu juga balai desa yang bersebelahan dengan masjid sudah banyak bikers yang mencapai finish sedang makan siang nasi kotakan, segera rombongan baru datang berebut degan hijau dicampur es waah... segeerr tenan.
Dalam event ini tercatat beberapa bikers TCC mengalami accident cak Wiryawan terjatuh, mbah Kung kakinya tergores saat turunan bersenggolan dengan rengga, cak Mar nekat melewati turunan sempit berbatu sehingga jungkir balik, cak Herawan melewati pematang sempit hilang keseimbangan sehingga terlempar dari sepeda sehingga terperosok ke jurang, Auke si kecil yang lincah terperosok hingga tidak kelihatan saat melewati jembatan kecil yang dalam, cak Catur terperosok di tempat yang sama cuma kelihatan kepalanya padahal kakinya masih menggantung belum menyentuh tanah, Tori si Gembud jatuh hingga terluka akibat melindas batu yang bergoyang sampai chain nya bengkok, cak Adianto yang selama ini aman sempat jatuh juga dan mungkin ada beberapa lagi yang tidak terpantau. Jarak perjalanan tour de Dlundung Waterfall sepanjang 25 km dengan waktu tempuh 5 jam artinya finish pukul 13.00 wib sungguh perjalanan yang cukup berat.


Baca Selanjutnya...

Kajian Takhobbar Ba'dha Dhuhur (2)

Be Happy, Productive and Contributive Person

Kebahagiaan adalah barang mahal dalam kehidupan manusia, sebab ia belum tentu dengan mudah dimiliki oleh orang-orang kaya yang punya kedudukan serta orang kaya yang punya reputasi dan nama besar dalam berbagai bidang kehidupan.

Ia juga tidak otomatis dimiliki oleh mereka yang miskin, berstatus sosial rendah serta mereka yang tidak begitu di kenal.

Kebahagiaan adalah keadaan diri manusia yang bisa dicapai oleh siapapun oleh karena ia bisa memberi kebutuhan yang diperlukan oleh dirinya yang meliputi kebutuhan spititual, kebutuhan emosional, kebutuhan intelektual serta kebutuhan fisik operasional.


Dan anda akan bahagia dalam hidup ini jika semua kebutuhan hidup anda terpenuhi secara benar dan mencukupi.

Secara spiritual anda butuh keyakinan, ketenangan, kedamaian, ketentraman, semangat, keberanian, kekuatan harapan, rasa keberadaan diri yang berguna bagi semua.

Secara emosional anda butuh kehangatan kasih sayang keluarga, kesetiaan persahabatan, kepedulian kepada sesama.

Secara intelektual anda butuh pengetahuan dan ilmu.

Secara operasional fisik anda bgerak, bekerja, berolah raga dan sebagainya.

Produktif

Jika anda hanya bisa bahagia tetapi tidak bisa menghasilkan sesuatu nilai tambah dalam kehidupan yaitu berupa beragam prestasi dalam kehidupan anda, anda akan kehilangan rasa keberadaaan anda. Anda bisa membaca, menuntut ilmu, bisa bekerja, bisa berdo'a, bisa berlatih beragam kemampuan sesungguhnya itu adalah sebuah prestasi dasar dalam hidup anda.

Kontributif

Akan tetapi jika anda hanya menjadi pribadi produktif tetapi tidak punya daya guna untuk kontribusi kepada sesama hidup anda akan sangat kehilangan kebahagiaan yang sejati.

Oleh karenanya dasar dan sekaligus puncak kebahagiaan adalah jika anda dapat menjalani hidup dengan semangat pengabdian kepada Allah Tuhan Yang Maha Mencipta dengan dorongan rasa terima kasih anda kepada-Nya, rasa rindu anda untuk selalu dekat dengan-Nya, rasa tulus ikhlas anda untuk selalu mengabdi kepada-Nya dan berkontribusi kepada makhluknya aga anda kemudian mendapat kasih sayang, cinta perkenan dan ridho-Nya.

Tauziyah oleh : Akhmad Arqom

Baca Selanjutnya...

Farewell Kang Benbenz

Surabaya, 8 Agustus 2009 - Sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu anggota TCC Jatim, TCC cabang Ketintang berkesempatan mengadakan Farewell untuk mengantar kang Benbenz memulai tugasnya di lokasi kerja yang baru di kantor pusat Bandung. Pukul 06.00 WIB. 11 biker TCC telah tiba di basecamp yang disepakati di STO Lakarsantri (LKS) di STO komplek perumahan Pinus Asri Wiyung-Surabaya. Untuk menghindari hiruk pikuk arus lalu lintas jalan Wiyung-Menganti yang terkenal krodit, STO LKS menjadi pilihan yang tepat karena di belakang terhampar sawah nan luas dengan view nan elok untuk ukuran Surabaya.

~ Jembatan bamboo baru lumayan kokoh, sekokoh mas Giek dengan sepedanya

Iring-iringan biker menyusuri pinggir kali tiba-tiba terhenti, tengok kanan kiri bingung sesaat ketika tidak nampak lagi jembatan bamboo yang biasa dilewati biker untuk menyeberang menuju areal persawahan. “Kita balik saja, muter lewat depan“, saya dan mbah Kung coba mencari celah ketika terhalang perdu setinggi orang dewasa, akhirnya dengan susah payah ditemukan juga jembatan lain yang layak untuk menyeberang. Tapi itulah asyiknya rame-rame, sudah tahu jalan tersebut sebenarnya 'off' dilalui, tapi tetap saja diterabas, akibatnya sekujur tangan dan kaki para biker tertusuk duri tajam dan terasa perih. Satu hambatan telah dilalui, para biker melanjutkan perjalanan menyusuri persawahan dan tegalan yang sedang mengering hingga sampai di seputar bukit Kesamben. Setelah menempuh perjalanan 17 km, para biker tiba di sebuah danau. Agak kaget juga ketika menyaksikan di depan mata terhampar kolam besar semacam telaga berada di wilayah perbatasan Surabaya - Gresik. Para biker memanfaatkan view telaga untuk berfoto bersama kang Benz 'sang pengantin' Berdiri dipinggir telaga seluas 5 Ha sambil memandang orang sedang memancing sungguh mengasyikan, semilir angin berhembus, ingin rasanya berlama-lama disitu jika tidak ingat harus segera menuntaskan rute latihan kali ini.

~ Kang Benbenz "Sang Pengantin" nomer dua dari kiri

Menyusuri trek galengan persawahan membutuhkan konsetrasi penuh. Maklum di saat musim kemarau seperti sekarang ini, trek yang semula nyaman dilewati berubah drastis menjadi pecah-pecah (nelo-bhs jawa) selebar ban ukuran 1.9. Jika lengah ban sepeda bisa terperosok di sela-sela tanah dan sangat riskan untuk jatuh terjungkal. Kekhawatiruan itu rupanya terjadi, biker kelas Sudi-sweeper-Riyanto terjerembab jatuh ke tanah, beruntunglah peralatan P3K selalu siap di bagpack para biker. Sssrooottt…. darah yang mengucur di seputar luka mendadak jadi kering terkena bethandie semprot antiseptic itu, begitu juga mbah Kung 'braaakk....' tepat didepan saya terjerembab ke sawah karena kurang bisa menguasai medan, ban sepedanya melindas galengan yang pecah, sedikit mengerang pahanya memar-memar.

Panas semakin menyengat, para biker memutuskan mempersingkat rute melalui bukit ular untuk menuju kawasan Citra Land. Tanaman Tanaman cabe rawit yang biasa tumbuh subur di bukit itu kali ini sudah dipanen petani, yang tersisa tinggalah rumput liar setinggi lutut. “Makan dimana kita ? tanya Djadi ketua TCC. di bang Komar saja “, sahut yang lain. Yang dimaksud bang Komar adalah rumah makan di utara kawasan Citraland, terkenal dengan ayam dan bebek gorengnya yang makkk nyuuusss..., serta minuman beras kencur dingin yang menyegarkan.

Pukul 10.30 WIB, para biker tiba di kembali di basecamp STO LKS. Sesuai janji sebelum nya via milis , ketua TCC membagikan doorprize T-shirt bergambar Sepedahan.com product dari C59 yang sudah kondang dalam design dan model T-shirt. “Lumayan, bisa buat mejeng”, cetetuk Gianto, yang beruntung mendapatkan kaos tesebut. Selesailah farewell game yang kali ini, selanjutnya para biker membubarkan diri. Selamat jalan kang Benbenz, gelorakan terus semangat bersepeda di tanah Pasundan.



Disadur dari catatan perjalanan by : cak Wahyudin - www.Sepedahan.com

Baca Selanjutnya...

.::Pengikut Blog Ini::.

.::Banner Ku::.

Banner Ambil Disini...
<img src="cooltext439036029.png" onmouseover="this.src='cooltext439036029MouseOver.png';" onmouseout="this.src='cooltext439036029.png';" />

.::Ngaji Dulu Yukk::.

.::Album Ku::.


Must Imam Blog ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO