....:::Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh. Sugeng Rawuh Dateng MUST IMAM BLOG, Semoga Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan. Jangan lupa tinggalkan pesan Anda di Buku Tamu:::....
Must Imam Blog

.::Kenali Aku::.

Foto Saya
Mam
Olahraga dan belajar agama membuat sehat jasmani dan rohani
Lihat profil lengkapku

Minggu, 17 Oktober 2010

Sumberboto episode Blethokan

Mojoagung, 16 Oktober 2010 - Setelah mempersiapkan peralatan terutama sepeda dan dengan sedikit pemanasan, sejumlah 17 bikers mengawali start dari kantor telkom Mojoagung, sudah terbayang rute yang akan di lalui karena setahun yang lalu pernah menaklukkan ini dengan perjuangan yang sangat keras, namun yang belum terbayang jalan yang akan di lalui berlumpur apa tidak karena malam sebelumnya hujan deras. Benar adanya setelah beberapa km melalui jalan aspal begitu menginjak jalur off road langsung disambut tanjakan yang berlumpur hingga tidak berapa lama keringat sudah mengucur deras karena harus sering membersihkan lumpur dan mendorong sepeda.


Karena tidak pada posisi

Baca Selanjutnya...

Jumat, 20 Agustus 2010

Hutan Mangrove Wonorejo

Surabaya, 17 Juli 2010 - Kawasan wisata hutan Mangrove Wonorejo berada di wilayah Surabaya bagian timur, hamparan pantai dengan pepohonan Mongrove hijau menjadi daya tarik untuk wisata alam di Surabaya yang cenderung berudara panas, dengan jarak yang cukup terjangkau dengan mengendari sepeda onthel.
Sebagai selingan nggowes ke luar sabtu pagi itu dengan jumlah peserta yang cukup banyak sudah ngumpul di kediaman sang ketua TCC cak DS di kawasan Berbek Rungkut sebagai lokasi start dan finish.
Di kawasan Rungkut pagi sudah mulai kendaraan hilir mudik, sehingga perlu waspada mengayuh sepeda diantara ramainya kendaraan yang cenderung kurang menghargai pengendara sepeda onthel, sampai jembatan MERR rombongan club Bike Berry sudah menunggu sehingga jumlah setelah bergabung peserta menjadi banyak.


~ Melewati jembatan Bambu

Perjalanan menuju pos Pantau dari waduk Wonorejo bisa dicapai dengan naik perahu yang bisa menyewa atau dengan sepeda onthel melewati tanggul kolam tambak ikan, sejauh mata memandang terlihat hamparan tambak yang dipinggirnya di tumbuhi pohon mangrove, jalur yang sempit dituntut berhati-hati, ada seorang biker yang terpeleset hingga kecebur dan bayah kuyup sehingga menjadi bahan tertawaan sesama bikers. Hanya dua jenis kendaraan perahu dan sepeda onthel untuk bisa sampai ke lokasi ini.


~ Joglo cukup luas untuk santai

Jarak yang tidak begitu jauh dalam satu jam saja sudah sampai pos pantau di bibir pantai, Tempat istirahat berupa bangunan joglo dari bambu berkesan alami. Untuk bisa sampai di pos ini sebelumnya harus mendorong sepeda karena harus melewati jalan yang terbuat dari batang bambu dengan kiri kanan pepohonan Mongrove yang menghijau, suasana santai dan gelak tawa memenuhi ruangan lumayan luas. Pada hari libur biasanya pengunjung ramai sehingga ada yang jualan minuman teh, kopi, soft drink dan makanan ringan karena. Kawasan wisata alam yang masih dalam tahap pengembangan ini mulai banyak pengunjungnya, kedepan bisa menjadi kawasan hijau yang mempunyai daya tarik tersendiri.




Baca Selanjutnya...

Rabu, 18 Agustus 2010

Menikmati Kuliner ala Jogja

Jogjakarta, 24 Agustus 2010 – Masih berkaitan dengan gelaran Jambore sepeda gunung dengan titel ”JOG Jambore ” yang di laksanakan di gunung Merapi. Malam berjalan terasa cepat, belum sempat istirahat setelah menempuh perjalanan panjang dari Surabaya usai sholat Maghrib segera berkemas merakit sepeda, cek lampu, helm dan segala peralatan pendukung gowes malam hari.
Kelompok sepeda folding atau sepeda lipat mengambil start duluan dengan agenda keliling kota hingga ke makam Imogiri, kelompok yang lain keliling kota sambil menikmati malam minggu dan kuliner khas Jogja.


Sengaja kota Gudeg Yogya dipilih panitia untuk hajatan Jambore nasional Sepeda TelkomGroup ( JST ) selain secara geografis posisinya mudah dijangkau oleh bikers dari segala penjuru, lereng Merapi menjadi daya tarik tersendiri mengingat ada tokoh fenomenal disana. Siapa yang nggak kenal dengan mBah Maridjan sosok orang sederhana yang bergelar M. Ngabehi Suraksohargo surakso artinya jurukunci hargo gunung jadi beliau sebagai jurukunci gunung Merapi walaupun kini beliau telah menjadi Bintang roso... roso..., tetapi tetap sederhana.

~ Rambu menarik pagi pesepeda

Ada yang menggelitik pada pengamatan kami di kota yang sangat menghargai orang bersepeda dengan ditandai pada setiap pemberhentian lampu merah ada garis kotak dengan gambar sepeda pada posisi paling depan diantara kendaraan lain disitulah pesepeda diposisikan ...ck.... ck.... ck... matur nuwun Njeng Sultan. Jadi iri dan membayangkan perhargaan serupa di kota lain dengan diberikan jalan khusus pagi penggemar sepeda.

Dengan asessoris untuk perjalanan malam para bikers menyusur kota Yogya mencari makanan khas Yogya sepeda kuliner namanya. Kuliner yang pernah saya dengar dan terkenal adalah Gudeg Wijilan, Oseng-oseng Mercon PKU, Sate Klatak daerah jl. Imogiri, Bakmi Jawa (Mie Kadin, Mie Gadok, Mie godhog bu Asih, Mie bhayangkara), ada juga Jadah bakar klamut jl. kaliurang, SGPC daerah SelMa (Selokan Mataram), nasi kucing di Angkringan alun2 kidul dan tersebar disepanjang pinggir jalan, minuman sekoteng, secang, rondhe... lan liyo liyane... wis akeh pokoke.

Berhubung menyangkut rasa beda lidah beda selera kami berpisah di alun-alun utara terbagi menjadi tiga kelompok besar. Kelompok pertama dipandu oleh rekan Jogja Folding Bike mencari Mie godhog bu Asih kurang puas karena jarak yang pendek dan size rata2 diatas XL nggowes dilanjut kearah Imogiri mencari sate Klatak dengan menempuh jarak ± 20 km. Kelompok kedua cukup dipandu cak Maryadi yang memang pernah tinggal di Pesindenan dalem Beteng dan masih kerabat menghimpun penggemar gudheg Wijilan yang manis2 gurih di Jl. Wijilan dilanjut nasi kucing di Angkringan Alun-alun kidul tempat ringin kembar yang mitos dan menjelajah Tamansari tempat pemandian permaisuri, putri dan selir dalem sinuwun, pasar ngasem, PKU bhayangkara, belok ke SarKem, sungguh, nggubet kekali codhe, muter stadion Kridosono baru kembali ke Hotel. Kelompok ketiga dipandu oleh cak Dwies (cahkono) alumnus ugm yang cukup menguasai kuliner Jogja terbukti bisa menemukan jadah bakar klamut Kaliurang setelah menikmati tongseng panembahan Jogja yang memang khas.

Menempuh perjalanan panjang ratusan km Surabaya - Jogjakarta dengan persiapan matang melahirkan banyak pengalaman baru, sepedahan malam hari di tengah hiruk pikuk ramainya malam minggu di kota gudeg sungguh menyenangkan, acara utama touring ke lereng gunung Merapi yang sangat menawan, sepedahan sambil kuliner juga meninggalkan kenangan yang menawan. Matur nuwun buat cak Maryadi (cahkene) sebagai tour guide dengan cekatan menunjukkan lokasi yang di kunjungi.

Baca Selanjutnya...

Senin, 16 Agustus 2010

JOG Jambore gunung Merapi

~ JOGJA I'm Comming ......

Jogjakarta, 25 Juli 2010 - Kegiatan bersepeda yang selama bulan puasa biasanya vakum sebelum datangnya bulan puasa Ramadhan 1431 H. ditutup dengan acara nggowes akbar Jambore sepeda diadakan di kota pelajar Jogjakarta dengan titel " JOG JAMBORE" merupakan bersepeda internal berskala nasional yang diadakan TCC (Telkom Cycling Cummunity), Jambore kali ini merupakan yang kedua setelah tahun sebelumnya diadakan di Bumi Tangkuban Prahu Bandung.
Peserta dibatasi ± 200 bikers untuk mengantisipasi antrian panjang mengingat medan yang dilalui kebanyakan jalur single track, peserta di dominasi dari bikers Jawa Timur yang hampir 50% sisanya dari kota Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Makassar, Papua dan dari kota lainnya.

~ Nampang dulu sebelum ke lokasi start

TCC Surabaya cluster Ketintang dengan peserta sebanyak 30 bikers dengan akomodasi 1 armada bus dan 1 pickup untuk loading sepeda dengan suka cita menempuh perjalanan dari kota Pahlawan menuju kota pelajar, dalam perjalanan yang dipenuhi gelak tawa tidak terasa penat hingga mejelang magrib tiba di kota gudeg, rombongan langsung ke panitia untuk Regristrasi dan mengikuti gathering untuk perkenalan peserta dari masing2 kota serta pembagian jersey.
Acara belum usai mayoritas peserta keburu meninggalakan acara menuju hotel untuk istirahat, bersih diri, karena malam itu rencana ada acara nite rider keliling kota, persiapan merakit sepeda yang akan digunakan untuk menikmati ramainya malam minggu di kota Gudeg. Beberapa biker sengaja membawa 2 sepeda, satunya sepeda lipat (SELI) lengkap dengan lampu khusus untuk gowes malam hari.

~ View menawan di pinggir jalan menggetilik untuk berpose


Dari Kantor Telkom Jogjakarta seluruh bikers dengan sepeda masing-masing diangkut dengan 10 truk menuju ke Cangkringan sebagai lokasi start, bagai arak2an pasukan menuju medan perang di pagi yang sejuk membelah kota menuju arah gunung Merapi melewati Kaliurang. Setiba di lokasi start peserta berhamburan dari truk langsung memulai genjot sepeda tanpa menunggu aba-aba. Bayangan semula dengan diangkut keatas tinggal main prosotan nyatanya harus bekerja keras melawan tantangan tanjakan beraspal mulus yang begitu panjang bahkan yang ekstrim harus mendorong sepeda, Di jalur aspal oleh panitia hanya dibatasi 2 jam, selebihnya beberapa bikers harus rela malu diangkut mobil sweeper karena memakan waktu terlalu lama atau menyerah karena tanjakan yang panjang. Udara memang sangat sejuk di kiri kanan jalan terdapat hamparan pemandangan yang menawan sehingga cukup menghibur perjalanan dengan napas sedang ngos-ngosan.

~ Jalur single track harap antri

Setelah puas menikmati hidangan Serabi khas Jogja di pos istirahat, sesi foto di lokasi Lava tour tidak terlewatkan, lokasi peninggalan bersejarah pada saat gunung Merapi meletus serta bunker yang terkenal di dusun Kaliadem, Cangkringan Sleman yang saat gunung meletus banyak warga yang meninggal karena bersembunyi di dalam bunker di terjang hawa panas yang terkenal dengan nama wedhus gombel. Di dekat lokasi ini terdapat rumah tinggal seorang sesepuh desa yaitu Mbah Maridjan. Kenikmatan off road baru dimulai jalur single track sehingga barisan panjang harus antri, turunan yang sangat curam sehingga harus menuntun sepeda, beberapa bikers tetap bertahan untuk bisa melewati tanpa harus turun dari sadel. Jalur berliku yang kenyakan turunan di antara semak dan pepohonan suatu tantangan yang harus ditaklukkan, sesekali jalur drop off sehingga sepeda harus melompat, berbagai macam tantangan tersebut merupakan keasyikan tersendiri bersepeda di jalur off road.

~ Kapan bisa gowes bareng lagi ?

Sebenarnya jarak tempuh touring ke gunung Merapi sedang saja hanya kisaran ± 20 km namun karena tanjakannya cukup memakan waktu, saat prosotan antri cenderung sering berhenti, beberapa pecah ban, mbah kung 2 x rantai putus, ada yang terjatuh serta kesasar karena beberapa rambu2 tidak terlihat sehingga jam 12 siang baru semua perserta sampai di finish. Jarak puluhan km di dalam semak dan hutan dengan peluh bercucuran sungguh suatu harga yang sepadan menempuh perjalanan panjang dari kota buaya. Momentum ini juga merupakan gowes perpisahan salah seorang biker maniak off road yang harus hijrah ke Ibu kota, selamat jalan kawan semoga menemukan komunitas pesepeda baru.

Baca Selanjutnya...

.::Pengikut Blog Ini::.

.::Banner Ku::.

Banner Ambil Disini...
<img src="cooltext439036029.png" onmouseover="this.src='cooltext439036029MouseOver.png';" onmouseout="this.src='cooltext439036029.png';" />

.::Ngaji Dulu Yukk::.

.::Album Ku::.


Must Imam Blog ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO