Farewell Kang Benbenz
Surabaya, 8 Agustus 2009 - Sebagai bentuk penghormatan kepada salah satu anggota TCC Jatim, TCC cabang Ketintang berkesempatan mengadakan Farewell untuk mengantar kang Benbenz memulai tugasnya di lokasi kerja yang baru di kantor pusat Bandung. Pukul 06.00 WIB. 11 biker TCC telah tiba di basecamp yang disepakati di STO Lakarsantri (LKS) di STO komplek perumahan Pinus Asri Wiyung-Surabaya. Untuk menghindari hiruk pikuk arus lalu lintas jalan Wiyung-Menganti yang terkenal krodit, STO LKS menjadi pilihan yang tepat karena di belakang terhampar sawah nan luas dengan view nan elok untuk ukuran Surabaya.
~ Jembatan bamboo baru lumayan kokoh, sekokoh mas Giek dengan sepedanya
Iring-iringan biker menyusuri pinggir kali tiba-tiba terhenti, tengok kanan kiri bingung sesaat ketika tidak nampak lagi jembatan bamboo yang biasa dilewati biker untuk menyeberang menuju areal persawahan. “Kita balik saja, muter lewat depan“, saya dan mbah Kung coba mencari celah ketika terhalang perdu setinggi orang dewasa, akhirnya dengan susah payah ditemukan juga jembatan lain yang layak untuk menyeberang. Tapi itulah asyiknya rame-rame, sudah tahu jalan tersebut sebenarnya 'off' dilalui, tapi tetap saja diterabas, akibatnya sekujur tangan dan kaki para biker tertusuk duri tajam dan terasa perih. Satu hambatan telah dilalui, para biker melanjutkan perjalanan menyusuri persawahan dan tegalan yang sedang mengering hingga sampai di seputar bukit Kesamben. Setelah menempuh perjalanan 17 km, para biker tiba di sebuah danau. Agak kaget juga ketika menyaksikan di depan mata terhampar kolam besar semacam telaga berada di wilayah perbatasan Surabaya - Gresik. Para biker memanfaatkan view telaga untuk berfoto bersama kang Benz 'sang pengantin' Berdiri dipinggir telaga seluas 5 Ha sambil memandang orang sedang memancing sungguh mengasyikan, semilir angin berhembus, ingin rasanya berlama-lama disitu jika tidak ingat harus segera menuntaskan rute latihan kali ini.
~ Kang Benbenz "Sang Pengantin" nomer dua dari kiri
Menyusuri trek galengan persawahan membutuhkan konsetrasi penuh. Maklum di saat musim kemarau seperti sekarang ini, trek yang semula nyaman dilewati berubah drastis menjadi pecah-pecah (nelo-bhs jawa) selebar ban ukuran 1.9. Jika lengah ban sepeda bisa terperosok di sela-sela tanah dan sangat riskan untuk jatuh terjungkal. Kekhawatiruan itu rupanya terjadi, biker kelas Sudi-sweeper-Riyanto terjerembab jatuh ke tanah, beruntunglah peralatan P3K selalu siap di bagpack para biker. Sssrooottt…. darah yang mengucur di seputar luka mendadak jadi kering terkena bethandie semprot antiseptic itu, begitu juga mbah Kung 'braaakk....' tepat didepan saya terjerembab ke sawah karena kurang bisa menguasai medan, ban sepedanya melindas galengan yang pecah, sedikit mengerang pahanya memar-memar.
Panas semakin menyengat, para biker memutuskan mempersingkat rute melalui bukit ular untuk menuju kawasan Citra Land. Tanaman Tanaman cabe rawit yang biasa tumbuh subur di bukit itu kali ini sudah dipanen petani, yang tersisa tinggalah rumput liar setinggi lutut. “Makan dimana kita ? tanya Djadi ketua TCC. di bang Komar saja “, sahut yang lain. Yang dimaksud bang Komar adalah rumah makan di utara kawasan Citraland, terkenal dengan ayam dan bebek gorengnya yang makkk nyuuusss..., serta minuman beras kencur dingin yang menyegarkan.
Pukul 10.30 WIB, para biker tiba di kembali di basecamp STO LKS. Sesuai janji sebelum nya via milis , ketua TCC membagikan doorprize T-shirt bergambar Sepedahan.com product dari C59 yang sudah kondang dalam design dan model T-shirt. “Lumayan, bisa buat mejeng”, cetetuk Gianto, yang beruntung mendapatkan kaos tesebut. Selesailah farewell game yang kali ini, selanjutnya para biker membubarkan diri. Selamat jalan kang Benbenz, gelorakan terus semangat bersepeda di tanah Pasundan.
Disadur dari catatan perjalanan by : cak Wahyudin - www.Sepedahan.com
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar