....:::Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh. Sugeng Rawuh Dateng MUST IMAM BLOG, Semoga Anda mendapatkan apa yang Anda inginkan. Jangan lupa tinggalkan pesan Anda di Buku Tamu:::....
Must Imam Blog: April 2009

.::Kenali Aku::.

Foto Saya
Mam
Olahraga dan belajar agama membuat sehat jasmani dan rohani
Lihat profil lengkapku

Rabu, 29 April 2009

Nggowes ke Bukit Kesamben

Surabaya - Rabu, 29 April 2009. Untuk mengisi hari libur cuti karena posko anak lagi menjalani UAN bersama dengan Reza anak sulung kami dan Ndandit anak tetangga kami melakukan kegiatan nggenjot sepeda dengan tujuan bukit kesamben, walau dekat dengan Surabaya namun sudah masuk wilayah Gresik.



Malam hari kami berunding, akhirnya sepakat berangkat pukul setengah enam, tetapi karena semalam begadang nonton sepak bola antara chelsea vs barca akhirnya kami bangun agak kesiangan. Setelah selesai menyiapkan perlengkapan, tepat pukul enam kami berangkat. Di awal perjalanan sambil pemanasan menyusuri jalan aspal panjang yang sesekali menanjak, pagi itu udara masih cukup sejuk namun lama-lama berkeringat juga.


Melintasi jalan setapak dengan kontur tanah yang bergelombang dengan alang-alang liar yang tumbuh tinggi tidak menghalangi niat kami. Lepas dari jalan yang penuh dengan rintangan, di tepian sawah kami sempatkan untuk berpose sejenak sambil menikmati luasnya hamparan sawah yang menghijau.

Sukses melewati rute singletrack, di jalanan aspal yang cukup menanjak di desa Petiken kami agak kesulitan dalam mengatur posisi gear karena settingan gear sepeda kurang sempurna sehingga pada saat jalan menanjak sepeda terasa berat saat dikayuh karena posisi gear pindah sendiri. Pada rute ini harus pandai dalam mengatur posisi gear karena jika salah bisa berakibat fatal alias mendorong waahh bisa malu doong...!!!

Pada turunan tajam yang lumayan panjang kami sangat menikmatinya lajunya sepeda karena sejuknya angin bisa menyapu peluh yang sejak tadi bercucuran sesaat kemudian menyeberang ke desa Kesamben kembali kejalanan singletrack menanjak. Setelah bersusah payah melewati jalan kecil belobang-lobang dan sesekali menyapa pa' tani yang berangkat ke ladang, akhirnya tibalah di bukit kesamben.



Di sana kami melepas lelah sembari mengabadikan moment cukup menarik tersebut. Puas beristirahat kami melanjutkan perjalanan untuk pulang. Jalan masih panjang masih harus melewati tanjakan yang membuat Reza dan Ndadit bernafas ngos-ngosan bahkan Reza hampir kehabisan tenaga dan hampir putus asa.


Sambil terus mengayuh sepeda kami membayangkan perjalanan pulang yang panjang melalui jalanan beraspal, untuk menghindari kebosanan kami coba dengan melewati jalan kampung guna untuk menghindari asap serta kebisingan kendaraan bermotor, sesampai di lingkungan perumahan bertiga mampir di warung pecel bu Amari yang memang mak nyuss banget. Lengkap sudah acara nggowes hari ini sebagai ganti rencana hari minggu ke Jolotundo jilid 3 yang batal kami ikuti.

Baca Selanjutnya...

Senin, 20 April 2009

Tour De Bukit Ular

Surabaya - Minggu 23 Maret 2009, Pagi itu sebanyak 31 biker sudah berkumpul jumlah ini jauh lebih banyak dari biasanya yang secara rutin seminggu sekali latihan, ritual yang selalu dilakukan sebelum berangkat menghitung jumlah peserta dengan cara berbaris dan ada yang mengkode berhitung mulai ..... dan tidak lupa berfoto dulu untuk koleksi photo kegiatan.


Jalanan masih sedikit berkabut saat melewati jembatan Rolak Gunungsari, pertigaan Kedurus ke kanan terus menyusuri pinggiran sungai udara yang masih sejuk, beberapa saat kemudian sampailah pada jalan yang berlumpur alias jeblog karena malam hari habis hujan, beberapa peserta turun membersihkan sepeda dengan potongan kayu kecil, sepeda tidak bisa jalan karena roda penuh lumpur, ada peserta memaksa nggenjot sepedanya karena pengaturan gear yang salah sehingga rantainya putus.


Perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan raya bangkingan sampai Pln ada kubangan air kesempatan ini digunakan untuk membersihkan ban guna mengurangi beban kayuhan, seusai single track bergelombang yang panjang cuaca mulai panas, sampai raya Menganti mulai ada dua kubu yang satu ingin ke kanan pulang yang lainnya ingin ke kiri melanjutkan perjalanan, maka dengan kesepakatan diputuskan untuk dilanjutkan ke bukit ular.

Kontur jalan setapak pematang sawah yang berliku-liku sangat mengasyikan, diantara rimbunya rumput alang-alang yang tinggi sampai jalan setapak tidak kelihatan sehingga harus meraba-raba kalau ada lobang, karena terlalu bersemangat Kemal si biker muda rantainya putus dan kurang waspada ada beberapa biker yang terjatuh, sampai dibawah pohon mangga yang sangat rimbun rombongan beristirahat, angin yang semilir membuat gurauan lucu semakin seru, sambil membayangkan seandainya ada warung kopi heeemm....

Pada perjalanan pulang melalui jalanan mulus nan lebar di Ciputra, type jalan seperti ini memang kurang di sukai, mungkin terpicu ingin menambah kecepatan karena cuaca yang mulai panas dan tenaga mulai lelah sehingga konsentrasi mulai kurang, sehingga terjadilah sedikit accident kecil terjadi tabrakan sesama biker karena kaget menghindari rambu jalan. Perjalanan hari ini memang cukup panjang dan melelahkan namun hal itu sangat menyenangkan dan menyehatkan.

Baca Selanjutnya...

Minggu, 19 April 2009

Pinggiran Hutan Jati nan Sejuk

Cepu - Jum'at 23 Januari 2009, Suatu kegiatan rutin yang kami lakukan sekeluarga setiap ada kesempatan adalah silaturahim ke rumah orang tua, pada kamis sore kami berkemas dari Surabaya dengan membawa perbekalan secukupnya dan yang akhir-akhir ini tidak pernah ketinggalan sepeda selalu kami naikkan di bagasi, hal ini di lakukan karena setiap ada kesempatan selalu kami gunakan untuk ngonthel sepeda.

Malam Jum'at kami gunakan untuk berkumpul dengan keluarga besar di teras rumah sambil bercengkerama dan bercerita ringan, hal seperti ini sangat membantu meringankan beban pikiran menjadi lebih segar. Yang tidak pernah ketinggalan selalu mengunjungi makanan kesukaan keluarga Sate Blora, jajanan pinggir jalan ini sangat beda dengan Sate Ayam yang pernah kami jumpai, disamping bumbunya yang khas cara penyajiannya juga berbeda. Pembeli akan dilayani sampai tuntas setiap sate yang di santap akan habis di tambahi lagi dan di tambahi lagi hingga pembeli bilang sudah, di hitung tusuknya dan makanan lainnya baru membayar, pembeli berikutnya harus sabar antri menunggui pembeli sebelumnya yang sedang makan.

Pagi-pagi sekali kami sudah mempersiapkan diri, kebetulan pasangan saya kepingin ikut yaa... apa boleh buat terpaksa cari satu sepeda pinjaman, sebetulnya kurang memenuhi syarat untuk perjalan yang agak jauh. Setelah menempuh perjalanan sekitar 5 km sepeda pinjaman mulai bermasalah, ya terpaksa saya mengalah menggunakan sepeda yang ukurannya kurang pas. Dengan menyusuri jalanan pedesaan sampailah pada pinggiran hutan jati yang benar-benar sejuk, sejenak bersitirahat sambil menikmati udara yang begitu segar yang agak susah kami dapatkan di kota.

~ Pinggiran hutan jati yang sejuk dan segar


Serasa cukup istirahat dengan bertanya pada orang yang di jumpai kami melanjutkan perjalanan pulang dengan mencari jalan lain, melewati jembatan kayu berpapasan dengan beberapa orang, jalanan berikutnya aspal mulus yang naik turun, sehingga memicu untuk menggenjot sepeda dengan kencang, dengan nafas yang ngos-ngosan berhenti menunggu pasangan saya yang ketinggalan di belakang

~ Jembatan kayu tambal sulam, karena takut ya didorong saja


Berhenti sejenak di Perhutani tempat dimana orang tua kami pernah bekerja, yaahh sambil bernostalgialah duduk-duduk di atas potongan kayu jati, dibawah rimbunnya pohon trembesi, tanpa terasa kami telah menempuh perjalanan sekitar 30 km, karena jarak rumah sudah dekat dengan santai mengayuh sepeda sambil menikmati jalanan, setelah keringat mengering sarapan nasi pecel yang murah meriah sangat nikmat rasanya, bahkan melebihi nikmatnya makan di restoran.

Baca Selanjutnya...

Minggu, 12 April 2009

Trio Kwek Kwek

Surabaya, Medio April 2009 Mungkin awalnya tidak ada yang menduga bahwa suatu persahatan akan tercipta dengan begitu akrabnya, secara kebetulan kami bekerja dalam satu Instansi yang sama dan club Sepeda yang sama pula yaitu TCC (Telkom Cycling Club), mendalami jiwa seseorang memang tidak mudah apalagi menyamakan hobby dan selera butuh suatu pengorbanan dan saling menghargai.

~ Narsis banget
Hampir di setiap situasi dan kondisi saat mengadakan kegiatan bersepeda, walau kadang tanpa janjian seragam rasanya selalu saja ada kesamaan misalnya helm, T-shirt, sepatu, sandal gunung bahkan celana, yang terjadi adalah saat ketemu di lapangan pasti berkomentar lho... podho maneh sambil ketawa bersama-sama haaa... haaa... haa...
~ Kostum dan gaya yang sama

Olok-olokan dan saling membandingkan hal yang lumrah tidak kenal yang namanya sakit hati, bahkan memberi masukkan dan mengolok-olok yang nggak masuk akalpun jadi ketawa terpingkal-pingkal, kami biasa menyebutnya Trio Kwek Kwek teringat group nyanyi anak-anak tempo dulu, karena memang sudah tuwir-tuwir hee... hee...

~ Pakai seragam kayak anak sekolahan

Walau satu diantaranya sudah menjalani purna tugas, namun persahabatan dan kebersamaan masih tetap saja berjalan, bahkan sesekali waktu di sempatkan untuk bisa bergabung dengan para bikers yang lain dengan nggenjot sepeda bersama agar tali silaturrohim tetap tersambung.

Baca Selanjutnya...

Tour De Jolotundo

Mojokerjo - Minggu 8 Februari 2009, Tepat jam 07.10 kami start dari Telkom Ngoro, 8 km dari pertigaan Japanan ke arah Mojosari. Tujuan touring situs Pemandian Raja Airlangga di Jolotundo ke arah Seloliman dengan perbedaan ketinggian 75 meter DPL dari lokasi start menuju 521 meter DPL di lokasi tujuan dengan jarak tempuh PP 24,9 km. Kalau ditilik dari jarak memang tidak seberapa jauh, namun melihat medan yang harus dilalui begitu ekstrim sehingga membutuh semangat dan tenaga yang kuat. Baru menempuh km ke 3 sudah banyak perserta yang mendorong sepeda karena tanjakan panjang, bahkan ada 12 bikers dari klub selain TCC memutuskan balik kucing mencari rute lain karena memang terbiasa dengan rute datar.

~ bikers handal anti balik kucing sebelum sampai tujuan

Setelah berhenti sejenak sambil menunggu biker yang kececer dibelakang, dilanjutkan dengan rute single track berupa sungai kecil yang kebetulan airnya lagi kering, hampir semua peserta harus mendorong sepeda karena banyak bebatuan yang cukup sulit untuk di lewati, jalan makadam becek namun cukup panjang dan udara yang segar membuat semua peserta bergembira ria melewatinya. Kembali menyusuri desa-desa tradisional di kawasan tersebut pemandangan terasiring sawah dan ladang yang indah dan menghijau di kiri dan kanan jalur beraspal yang kami lalui membuat tanjakan landai yang panjang tak terlalu menyiksa meski napas tetap tersengal-sengal, rute jalan aspal kayak begini biasanya kurang di sukai bikers TCC yang sudah terbiasa dengan medan offroad.

~ mengatur napas yang ngos-ngosan nampang dulu ahhh ...


Jalanan masih terus menanjak dan menanjak, rombongan sudah terpecah menjadi beberapa kelompok kecil saat kami tiba di Pos Ojek sebagaian sudah pada menunggu untuk melanjutkan perjalan ke situs Jolotundo yang jaraknya tidak jauh sekitar 2 km lagi namun disini ada tanjakan Iblis, kami berempat memutuskan untuk berhenti di depan Masjid Biting Seloliman istirahat persiapan rute berikutnya yang tak kalah seru, istirahat sembari minum teh hangat di warung apalagi sedang hujan deras sungguh sangat nikmat.
Sesaat kemudian setelah semua biker sampai di Pos tempat kami istirahat sampailah pada track yang ditunggu Offroad. Jalur penuh batu dan single track dengan pepohonan mahoni dan pakis yang rimbun, sungguh perjalanan yang sangat menyenangkan bagi offroad enthusiast. Saking rimbunnya tanaman pakis, sampai-sampai kami seperti masuk terowongan dengan kepala harus menunduk. Belum lagi jalur di sela-sela pohon mahoni. Anda tak harus mengikuti jalur biker di depan, karena anda bisa mendahului dengan memilih jalur yang tepat, meski kudu ekstra hati-hati.

~ Waaah suereeeemm .....



Tercatat 1 sepatu jebol, 5 ban bocor, termasuk ban depan kami bocor karena jalanan banyak bebatuan yang runcing, dengan penuh kekompakan kami saling membantu mengganti ban yang bocor dan semangat kami tak pernah kendor. Pendek kata, tidak ada lagi kalimat yang tepat untuk menggambarkan track Jolotundo ini selain kata Ruaarrrr Biasaaaa.....


~ Sebelum mengakhiri perjalanan rombongan sempatkan berfoto ria di Candi Jedong

Baca Selanjutnya...

Rafting At Pekalen River


Probolinggo - Minggu, 19 November 2007. Setelah menempuh perjalanan panjang dari Surabaya, tepat pukul 20.00 wib kami sekeluarga tiba di tempat Wisata Pasir Putih, Situbondo. Selesai menurunkan barang bawaan kami langsung menuju ke hall tempat dilangsungkannya malam kebersamaan keluarga besar HR Area V Telkom Jatim.
Keesokan paginya selesai sarapan pagi panitia mengadakan beberapa acara keluarga, kegiatan yang dilakukan untuk membangun kebersamaan dan keharmonisan keluarga serta untuk menyambung tali silaturahim.

Selesai acara keluarga kami segera berkemas dan melanjutkan perjalanan menuju ke Probolinggo. Di sana kami akan melakukan Out bound dengan mengikuti olahraga rafting di sungai Pekalen.

Setelah selesai mempersiapkan perlengkapan, tibalah saatnya untuk seluruh peserta menuju ke lokasi start diangkut dengan kendaraan pickup. Disini kami membayangkan bagai pasukan yang akan berangkat perang.
~Pasukan katak siap diterjunkan ke sungai Pekalen

Sampai di lokasi start, kami sejenak mendengarkan instruksi dari para leader yang akan memandu selama dalam perjalanan. Sembari menunggu giliran berangkat, kami mengikuti kode penyelamatan yang di peragakan oleh leader.

Karakteristik sungai pekalen yang berbelok dan bertebing, Panorama alam yang indah, puluhan jeram (grade 2 s/d 3+) yang exotic dan menantang, kemegahan air terjun, dan kemolekan gua-gua kelelawar, serta masih ditemuinya beberapa satwa langka menjadi daya tarik tersendiri yang dapat kita nikmati selama perjalanan.
~"Boom..!!" semua mengikuti instruksi leader

Separuh perjalanan rombongan berhenti sejenak di pos peristirahatan, dengan suguhan jemblem goreng yaitu makanan khas pedesaan dan di temani dengan kelapa muda yang segerrr..

Cukup beristirahat rombongan melanjutkan petualangan sampai ke garis akhir. Di paruh perjalanan kedua jeram-jeramnya pun tidak kalah menantang, bahkan perahu karet yang kami naiki sempat tersangkut di bebatuan sehingga membuat adrenalin terpacu.
Setelah beberapa jam mengarungi jeram-jeram yang menantang, akhirnya kami tiba juga di garis finish. Suatu pengalaman rafting pertama yang sangat mengesankan.

Baca Selanjutnya...

Jumat, 10 April 2009

Holiday To Lake Sarangan

Sarangan - Sabtu, 24 Januari 2009, setelah cukup mengunjungi mertua di Cepu, Jawa Tengah. Saya bersama keluarga melanjutkan liburan kami ke Telaga Sarangan, Magetan.

~Juniorku sedang kedinginan di pinggir telaga


Liburan kami ke Telaga Sarangan bertepatan dengan acara silaturahim yang rutin di adakan setiap 3 bulan sekali dengan teman sejawat. Acara ini memang istimewa yang biasanya dari rumah ke rumah, namun kali ini kami sepakat untuk mencari tempat yang lebih santai.

Tepat jam 10 pagi kami sekeluarga sampai di penginapan yang masih sepi karena belum ada keluarga lain yang datang. Si pemilik menyambut kami dengan hangat walau cuaca saat itu terasa dingin dan beberapa saat kemudian hujan mulai turun.

~Bersama istri tercinta


Karena cuaca diluar hujan jadi kami hanya nongkrong di penginapan. Sembari menunggu yang lain, kami makan bakso yang sangat cocok dengan cuaca pada siang itu. Cukup dengan Rp. 5000,-/porsi bisa membuat perut menjadi hangat. Kurang puas memesan sate ayam yang mak nyuss.. rasanya.

Tak beberapa lama keluarga dari pak Yazid tiba di penginapan dan di susul oleh rombongan keluarga yang lain yaitu pak Pujiarto, pak Yasin, kang Asep dan pak Arif. Lengkaplah sudah seluruh keluarga berkumpul sehingga suasana menjadi hangat dan ramai oleh tingkah laku anak-anak, sedangkan yang tua ngrumpi dengan asyiknya.

Menjelang petang, walau cuaca gerimis. Kami sekeluarga menyempatkan diri untuk jalan-jalan di tepi Telaga Sarangan sambil mencari makan nasi goreng yang konon ceritanya paling ueenak di Sarangan. Ternyata benar ueenak, biarpun antrinya kayak antri sembako.

Baca Selanjutnya...

Kamis, 09 April 2009

Tour De Bukit Perahu

Ngoro - Sabtu, 7 Maret 2009. Pagi hari suasana di luar masih gelap. Setelah selesai berkemas sepeda dan segala peralatan masuk mobil, saya segera berangkat menuju Ketintang tempat berkumpul untuk berangkat bersama-sama menuju lokasi tour yang akan di jelajahi. Seusai sholat subuh berjama'ah di masjid Takhobar, saatnya berangkat sambil ber-sms ria sampai dimana posisi peserta yang lain.


Perjalanan terbilang lancar melewati lumpur Lapindo, Porong. Jalanan masih sepi dalam beberapa saat sudah sampai di Kantor Telkom Ngoro, dengan kesepakatan akhirnya start mulai dari rumah makan depan asrama Brimob, Watu Kosek, Mojokerto.

Dengan canda dan tawa menyusuri jalan datar, kemudian tibalah rombongan di jalanan yang mulai menanjak dan cukup panjang. Dengan nafas ngos-ngosan, rombongan berhenti untuk istirahat untuk minum sembari berfoto-foto ria karena pada pemandangan lokasi itu sungguh indah.
Rute berikutnya sangat tidak bersahabat. Trek semakin menanjak dengan banyaknya bebatuan yang sulit untuk dilalui sehingga harus didorong dan rombongan mulai terpencar-pencar, ada yang di depan dan ada yang jauh tertinggal. Untuk menjaga semangat kebersamaan rombongan yang berada di depan menunggu sampai semuanya berkumpul.

~Sambil istirahat sebagian peserta nampang dhisik, Rek!!



Setelah beristirahat sejenak rombongan melanjutkan perjalanan dengan menelusuri jalan setapak yang kiri dan kanannya di tumbuhi pepohonan yang sangat rindang. Saat melintasi jalan tersebut, tanpa sengaja menemukan sebuah bangunan dengan rasa penasaran kami singgah sebentar, ternyata tempat tersebut adalah padepokan Watu Lante (Batu Rantai).

Puas bercerita dengan Juru kunci tentang keberadaan padepokan Watu Lante, kami berpamitan dengan memberikan buah tangan sekedarnya kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri rindanganya hamparan kebun jambu mente, trek turunan yang sangat curam merupakan suguhan berikutnya. Kebetulan pada saat itu kampas rem sepeda lagi bermasalah sehingga saat di rem mengeluarkan bunyi keras kayak terompet tahun baru. Teman-teman tertawa sambil berkata "Berisiiiik!!...".

~Singletrack di tengah hamparan jambu mente.


Sambil becengkrama, melalui jalan setapak yang penuh dengan ranjau berupa kotoran sapi. Kami berhati-hati agar tidak menginjak ranjau sebab bisa berabe baunya terbawa sampai Surabaya.

Lepas jalan setapak, kami disuguhi jalan turun beraspal sehingga memicu para peserta memacu sepeda sekencang mungkin. Sampai pada akhirnya tiba di tempat finish yaitu tempat dimana kami memulai perjalanan. Setelah berkemas kami makan-makan sambil bercerita tentang petualangan hari itu.

Baca Selanjutnya...

Pengalaman Tak Terlupakan


Surabaya - Minggu, 10 Juni 2007, merupakan awal kegiatan bersepeda. Pada saat itu bersepeda hanyalah karena ikut-ikutan teman sekantor yang kebetulan sudah lama menekuni hobi bersepeda.

Hari itu suasana pagi masih sepi, matahari belum menampakkan sinarnya. Bersama beberapa teman sehobi, telah disepakati untuk ngumpul di kantor sekretariat TCC, jalan Ketintang no.156 Surabaya. Setelah semua berkumpul kami start dengan menyusuri daerah Bangkingan yang menurut pengamatan kami daerah yang sejuk dan bebas polusi. Untuk wilayah Surabaya, daerah tersebut merupakan rute pilihan para biker.

Setelah puas melintasi jalan beraspal, kemudian beralih ke rute singletrack melintasi pematang sawah yang naik turun. Dengan keringat yang mulai bercucuran dan nafas yang tersengal-sengal, namun dengan kebersamaan dan joke2 segar sesama rekan biker sehingga rasa lelah pun sirna.

Pada saat itu ada salah satu rekan pendatang baru dalam dunia persepedaan, karena saking semangatnya dan kurangnya perhitungan, ia terperosok masuk ke sawah. Dengan bergotong royong kami membantu mengangkat sepeda sambil menggoda dan tertawa terbahak-bahak.

~Mbah Kung dengan cekatan mengangkat sepeda dari sawah


Tibalah pada sebuah jembatan penyeberangan yang terbuat dari untaian bambu, jembatan biasanya dipakai oleh bapak petani untuk pergi ke sawah. Pada penyeberangan ini ada beberapa biker yang terperosok ke sungai, salah satunya Cak Wito yang tadi sempat jatuh ke jurang, terperosok ke sawah dan tercebur ke sungai.

~Cak Wito Sedang nyuci sepeda, cari ikan, atau terperosok??


Akhirnya kegiatan nggenjot di minggu pagi telah berakhir dengan segala kenangan dan pengalaman lucu yang takkan terlupakan.

Baca Selanjutnya...

Mukadimah


Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Segala aktivitas yang akan di lakukan hendaknya kita niati untuk ibadah. Niscaya Allah SWT. akan selalu melindungi dan meridhoi serta tercatat sebagai suatu amal kebajikan. Tanpa bermaksud untuk riya' dalam mengekspresikan tulisan kisah perjalanan hanyalah untuk bercerita tentang pengalaman pribadi yang patut diabadikan dalam sebuah catatan.

Semakin banyak kegiatan yang kita lakukan akan semakin banyak pula manfaat yang akan didapatkan, sering bergabung dengan banyak komunitas akan semakin banyak teman untuk bisa saling sharing ilmu dan pengalaman. Sering mengadakan perjalanan dengan bermacam-macam tujuan akan merasakan kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa, sehingga kita patut mensyukuri Nya.

Dalam setiap kegiatan tentunya ada manfaat yang bisa didapat baik dari sisi jasmani dan rokhani, apabila ada hal baik yang perlu di contoh namun bila kurang baik bisa di abaikan.

Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Baca Selanjutnya...

.::Pengikut Blog Ini::.

.::Banner Ku::.

Banner Ambil Disini...
<img src="cooltext439036029.png" onmouseover="this.src='cooltext439036029MouseOver.png';" onmouseout="this.src='cooltext439036029.png';" />

.::Ngaji Dulu Yukk::.

.::Album Ku::.


Must Imam Blog ©Template Blogger Green by Dicas Blogger.

TOPO