Tour De Bukit Perahu
Ngoro - Sabtu, 7 Maret 2009. Pagi hari suasana di luar masih gelap. Setelah selesai berkemas sepeda dan segala peralatan masuk mobil, saya segera berangkat menuju Ketintang tempat berkumpul untuk berangkat bersama-sama menuju lokasi tour yang akan di jelajahi. Seusai sholat subuh berjama'ah di masjid Takhobar, saatnya berangkat sambil ber-sms ria sampai dimana posisi peserta yang lain.
Perjalanan terbilang lancar melewati lumpur Lapindo, Porong. Jalanan masih sepi dalam beberapa saat sudah sampai di Kantor Telkom Ngoro, dengan kesepakatan akhirnya start mulai dari rumah makan depan asrama Brimob, Watu Kosek, Mojokerto.
Dengan canda dan tawa menyusuri jalan datar, kemudian tibalah rombongan di jalanan yang mulai menanjak dan cukup panjang. Dengan nafas ngos-ngosan, rombongan berhenti untuk istirahat untuk minum sembari berfoto-foto ria karena pada pemandangan lokasi itu sungguh indah.
Rute berikutnya sangat tidak bersahabat. Trek semakin menanjak dengan banyaknya bebatuan yang sulit untuk dilalui sehingga harus didorong dan rombongan mulai terpencar-pencar, ada yang di depan dan ada yang jauh tertinggal. Untuk menjaga semangat kebersamaan rombongan yang berada di depan menunggu sampai semuanya berkumpul.
~Sambil istirahat sebagian peserta nampang dhisik, Rek!!
Setelah beristirahat sejenak rombongan melanjutkan perjalanan dengan menelusuri jalan setapak yang kiri dan kanannya di tumbuhi pepohonan yang sangat rindang. Saat melintasi jalan tersebut, tanpa sengaja menemukan sebuah bangunan dengan rasa penasaran kami singgah sebentar, ternyata tempat tersebut adalah padepokan Watu Lante (Batu Rantai).
Puas bercerita dengan Juru kunci tentang keberadaan padepokan Watu Lante, kami berpamitan dengan memberikan buah tangan sekedarnya kemudian melanjutkan perjalanan menyusuri rindanganya hamparan kebun jambu mente, trek turunan yang sangat curam merupakan suguhan berikutnya. Kebetulan pada saat itu kampas rem sepeda lagi bermasalah sehingga saat di rem mengeluarkan bunyi keras kayak terompet tahun baru. Teman-teman tertawa sambil berkata "Berisiiiik!!...".
~Singletrack di tengah hamparan jambu mente.
Sambil becengkrama, melalui jalan setapak yang penuh dengan ranjau berupa kotoran sapi. Kami berhati-hati agar tidak menginjak ranjau sebab bisa berabe baunya terbawa sampai Surabaya.
Lepas jalan setapak, kami disuguhi jalan turun beraspal sehingga memicu para peserta memacu sepeda sekencang mungkin. Sampai pada akhirnya tiba di tempat finish yaitu tempat dimana kami memulai perjalanan. Setelah berkemas kami makan-makan sambil bercerita tentang petualangan hari itu.
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar