Tour de Superbowl Kemang Surabaya
Surabaya, 22 November 2009 - Setelah melewati masa persiapan yang cukup lama dan melelahkan akhirnya gelaran “Tour de Superbowl Kemang Surabaya” dalam rangka hari jadi TCC yang ke 3 bisa dilaksanakan, Minggu pagi jam 05.30 waktu Surabaya beberapa bikers mulai berdatangan bahkan dalam beberapa saat saja secara berduyun-dulun para peserta touring sudah tumpah ruah di halaman parkir Ciputra Water park, berbagai macam kesibukan dilakukan mulai setting sepeda, mencoba rem, cek tekanan angin, siapkan perbekalan dls, tepat pukul 06.00 bendera start dikibarkan oleh EGM Divre V PT. Telkom, secara bergerombol sekitar 370 bikers mengikuti arah tour leader yang mengendarai motor besar hingga memasuki jalur offroad.
~ Pengibaran bendera start tanda touring di mulai
Dari awal start masih melewati jalur on road seluruh bikers mengekor panjang melalui jalan kampung Watu lawang hingga jalan makadam di seputar pura kerta bumi Bongso dengan jalan yang kadang naik cukup untuk pemanasan, saat memasuki jalur off road single track seorang biker tua melesat jauh didepan bikers lain yang sudah terpecah menjadi kelompok kecil, jalan pematang sawah gersang yang naik turun yang kadang drop off karena ada saluran air bikers dituntut konsentrasi menjaga keseimbangan, jalan cukup nyaman untuk di lalui karena sisa hujan beberapa hari sebelumnya sehingga tanah cukup empuk tidak belepotan lumpur.
~ Uji nyali di turunan Alibaba
Ketika memasuki kawasan kebun mangga yang biasa disebut Kemang suasana rindang menawan bertolak belakang dengan rute sebelumnya, para bikers bisa menikmati kenyamanan bersepeda, beberapa saat dikejutkan dengan Superbowl berupa jalan turun dengan banyak gundukan atau disebut turunan Aladin, bagi yang tidak siap bisa terjatuh namun bagi yang hobbi descading dengan sepada fullsus saatnya lepas rem menikmati ayunan sepeda, jalan panjang berkelok-kelok nan rindang suguhan berikutnya hinggga berujung di kawasan Setro sebuah turunan tajam atau biasa disebut turunan Alibaba, banyak bikers pemula yang turun dari sepeda, lokasi yang baru dilewati merupakan rute favorit offroader di kawasan Surabaya barat.
Jalan tanah dan jalan berpasir panjang wilayah Bunut hingga bukit kesamben masuk wilayah Gresik cukup menyiksa para bikers karena cuaca panas tidak banyak pepohonan, banyak bikers mulai kedodoran sehingga jauh tertinggal dari yang lain, di Pos I Randegan Sari seorang biker wanita dengan Sepeda Lipatnya harus di evakuasi ke dalam ambulance karena tidak mampu melanjutkan. Saat memasuki Petiken Driyorejo pada jalan tanjakan banyak yang harus mendorong sepeda, di jumpai seorang lady biker harus tergolek di pos kamling untuk mengatur nafas, saat ditawari naik sepeda motor menolak tetap ingin melanjutkan dengan sisa tenaga.
~ Downhill di seputaran kebun lombok
Di kawasan kebon lombok bangkingan peserta harus masuk jalur offroad yang berat, namun bagi bikers yang sudah kelihatan loyo di bypass lurus menuju PLN yang jaraknya hanya ½ km, karena akan menjumpai turunan tajam dengan bebatuan dan berpasir dipastikan bagi yang bernyali kecil akan menuntun sepedanya karena lebih sulit dari pada turunan Alibaba, begitu juga pada tanjakan sempit penuh semak di bukit seputar lapangan tembak Marinir, kalau tidak menguasai tehnik tanjakan pasti akan mendorong sepeda, offroad baru berakhir sesampai di PLN Bangkingan dengan kebanyakan kondisi peserta sudah banyak kehabisan tenaga bahkan ada seorang biker muda karena terlalu semangat harus dievakuasi karena sudah sangat lelah.
~ Tenaga sudah terkuras masih harus gendhong sepeda
Pada saat menjelang akhir finish para bikers harus melewati tantangan terakhir dengan melewati jembatan bambu yang membikin lutut gemetar karena harus mengangkat sepeda dengan sisa tenaganya, disini peran panitia sangat dominan harus bolak-balik menyeberangkan sepeda peserta yang sudah loyo sehingga tercetus nama jembatan Yuyu Kang Kang terinspirasi dari sebuah cerita, tepat jam 11 siang seluruh bikers tiba di finish di Telkom Lakarsantri dengan suguhan hidangan Soto Lamongan dan nasi pecel, menilik komentar dari beberapa bikers yang berasal dari Banyuwangi, Jember, Lumajang, Madiun, Gresik, Sidoarjo dan Surabaya tidak menyangka kota Surabaya yang bukan kota pegunungan mempunyai rute offroad yang sangat menawan.