Goes to Bali
Denpasar, 06 February 2010 - Nggowes di Bali tidak pernah terbayangkan karena lokasi yang jauh tentunya akan sangat repot membawa perbekalan yang banyak, namun sehubungan dengan rencana Flextreem Cycling Club mau mengadakan touring triwulanan di Bali dan kami berkesempatan bergabung team survey lokasi ke Denpasar, sebanyak 9 bikers dan 2 driver kamis malam rombongan start pukul 20.00 WIB. dari STO Kebalen Timur Surabaya. Dengan menempuh perjalanan darat selama ±12 jam termasuk istirahat di Paiton dan penyeberangan Ketapang - Gilimanuk, karena lelah jarak tempuh yang panjang saat menyeberang selat Bali tidak terasa karena ketiduran di mobil.
~Aksi bareng di pantai Sanur
Pukul 16.00 WIT. base camp di kediaman biker Anang di pulau Ambon Denpasar cuaca hujan deras menunggu hujan reda semua berkemas untuk persiapan nggenjot pemanasan sore hari, dengan dipandu tour leader biker setempat dibawah gerimis hujan rombongan sangat menikmati udara dingin menyusuri jalanan kota menuju pantai Sanur, dipinggir pantai menyusuri jalan paving sesekali terhalang portal karena kendaraan memang tidak boleh lewat, untuk sepeda tidak kurang akal diangkat saja beres, beberapa kali berpapasan dengan wisatawan asing yang memberi support, suasana sore di pantai tidak terlalu ramai karena usai hujan sehingga suasana pantai cukup lengang tidak ada yang rekreasi dan mandi di pantai.
~ Pantai bersih dan lengang
Cuaca mulai temaram matahari hampir tenggelam saat menyeberang ke pulau Serangan Denpasar Selatan, mampir sejenak mengunjungi tempat penangkaran Penyu yang hanya kelihatan remang-remang, puas mengelilingi pulau serangan yang tidak begitu luas karena sudah gelap diputuskan kembali base camp, untuk menghindari kecelakaan semua bikers berjajar rapi kebelakang lampu merah blink-blink dinyalakan sebagai pertanda, jalan sudah gelap masih harus melewati jalan yang tergenang banjir dituntut ekstra hati-hati agar tidak terjebak lubang, tepat pukul 20.00 WIT. rombongan finish, sebuah kenangan yang berbeda disamping nggowes sambil hujan-hujan dan night rider mempunyai sensasi tersendiri, cyclometer menunjukkan jarak ± 33 km dengan variasi jalan aspal, paving dan jalan tanah.
~ Start Rumah Sakit Kapal Denpasar
Sabtu, 7 Pebruari 2010 waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIT, dengan mengambil tempat start di halaman RS Kapal survey diikuti 8 bikers, seorang biker pemula menyerah karena sore harinya sudah kelelahan, dipandu 4 biker Bali yang cukup profesional hanya sebentar saja dari jalan aspal sudah di suguhi medan offroad pinggiran sungai yang sangat licin karena usai hujan, udara masih sangat sejuk lepas dari sini langsung memasuki jalur single track berliku-liku seakan tidak ada habisnya, hampir setiap melewati rumah penduduk selalu menjumpai anjing berkeliaran, rasa was was menghantui terutama yang paling belakang waspada terhadap kejaran anjing, bahkan saat ada yang diikuti anjing bikers yang lain tertawa terpingkal-pingkal, udara segar di dada terasa plong puas bisa menghirup udara segar sepuasnya, sampailah di salah satu lokasi yang sangat menawan berupa hamparan pohon kelapa berderet rapi, ternyata lokasi ini adalah tempat yang pernah digunakan untuk shotting salah satu film barat yang dibintangi Julia Robert yang cukup menghebohkan saat shotting hampir sebagaian kegiatan masyarakat di sekitar lokasi ini di berhenti, team berhenti sejenak memanjakan mata dengan menikmati keinndahan alam.
~ Deretan pohon kelapa tertata rapi
Suatu kejadian yang cukup menggelikan saat melewati tanggul di sebelah kanan sungai besar sangat curam di sebelah kiri sungai cukup besar juga, kebetulan ada dua ekor ternak sapi mungkin karena terusik oleh kehadiran rombongan yang tak diundang terlihat berontak seakan mau menyeruduk sehingga harus sabar menunggu sampai kemarahan sapi mereda. Sejauh mata memandang hamparan padi menghijau terlihat di kiri kanan, pematang sawah becek yang dilewati terasa terus naik, ini terindikasi dari aliran air kerap turun tajam, terasa di paha agak berat, tour leader memberitahu rerimbunan didepan merupakan pos I untuk istirahat, ternyata benar lokasi ini cukup terkenal bagi wisatawan yaitu Sangeh, walau tidak masuk didalam area ini dipinggiran hutan lindung ini banyak kera berseliweran, saat melewati beberapa ekor kera mengawasi terasa deg degan juga, ada rekan yang minta di foto takut kameranya di rebut, seloroh rekan lebih takut kalau sepedanya direbut haaa... haaa... bisa jalan kaki, separoh perjalanan cyclometer sudah menunjukkan jarak 22 km.
~ Gerbang pura Taman Ayun
Setelah istirahat di sebuah warung di depan gerbang lokasi wisata Sangeh, perjalanan pulang sedikit agak ringan karena jalan aspal yang agak menurun sehingga sempat kebut-kebutan dengan sesekali tanyakan aspal yang cukup berat hingga sampai di lokasi wisata Pura Taman Ayun, mampir sejenak hanya untuk foto di gerbang masuk terus melanjutkan perjalanan hingga istirahat sepuasnya di sebuah rumah makan yang khusus menyajikan olahan ikan gurami, lokasi finish kuang ±5 km lagi, hujan deras tidak menyurutkan niat untuk terus nggenjot sepeda bahkan merupakan keasyikan tersendiri hingga finish di RS Kapal dengan menepuh jarak ± 45 km.
Saat menunggu persiapan pulang beberapa agenda acara santai sore jalan ke Jogger untuk belanja T-Shirt yang khas dengan pabrik kata-katanya, ada yang ke Airlangga juga untuk beli T-Shirt oblong dan oleh-oleh lainnya, mampir sejenak di pantai Kuta walau hanya lewat cukup pemandangan yang menarik, tepat jam 20.00 WIT rombongan meninggal kota Denpasar dengan berbagai kenangan.