Tour de Gunung Kendil
Madiun, 16 Januari 2010 - Dalam rangka peresmian kantor cabang RO Madiun Divisi Telkom Flexi (DTF) dengan dukungan penuh dari management menggelar helatan nggowes bersama, disamping flextreme Cycling Club (FCC) sepeda gunung yang dimiliki tuan rumah ikut bergabung TCC Surabaya Ketintang dan dipandu oleh biker lokal sekelas Lawu Cycling Club (LCC) Madiun. Nama gunung Kendil memang sangat asing di telinga, sebelum berangkat sempat tanya-tanya sebelah mana arahnya dari kota Madiun hampir tidak banyak yang mengenalnya, rasa penasaran mendera ingin segera menjelajahinya. perjalanan yang jauh dari Surabaya ke Madiun tidak menyurutkan niat disamping pingin menikmati jajanan kuliner khas Madiun nasi pecel, tengah malampun kami masih sempat mencicipi minuman hangat wedang ronde dan mie rebus dipinggir jalan waahhh... asyik benar.
~ Hamparan bukit hijau segar dimata
Pesertanya lumayan banyak ±50 bikers cukup nyaman karena tidak terlalu banyak tidak ribet dalam pengawasan, tepat pukul 06.00 WTS. bendera start dikibarkan langsung seluruh bikers berhamburan mengayuh sepedanya menyusuri kota menuju kearah timur, setelah jarak 5 km barulah memasuki jalur offroad becek di depan terlihat jalan yang mulai menanjak walau tidak terlalu tinggi namun cukup panjang, sesampai di atas terlihat hamparan rumput hijau dan pepohonan yang sedap dipandang mata. Kami baru sadar ini yang disebut gunung Kendil, sebuah bukit sangat luas kami menyebut bukit bukan gunung karena memang tidak terlalu tinggi, hampir semua berhenti sejenak menikmati panorama yang indah.
Saatnya menikmati downhill yang cukup curam namun sayang ada beberapa bikers yang menuntun sepedanya mungkin takut jatuh, tidak lama setelah menyeberangi sungai kecil didepan terlihat tanjakan yang cukup tinggi sehingga hampir semua mendorong sepedanya. Sejauh mata memandang terlihat hamparan persawahan hijau Banjarsari, dengan hati-hati mengayuh sepeda karena pematang sawah yang licin sehingga ada bikers yang terjerembab di sawah, setelah cukup lama sampai di jalan aspal panjang yang membikin jenuh karena sedikit naik walau sepi namun membosankan hingga sampai di pasar Mojorayung.
~ Barisan sepeda di hamparan sawah
Setelah istirahat di pos secukupnya bercengkerama sambil menikmati pisang, jeruk dan minum dilanjutkan dengan rute yang lebih menantang tanjakan tinggi namun udaranya sangat sejuk sehingga nafas dan badan terasa segar, baru merasakan tantangan yang sebenarnya jalur dengan bebatuan besar kecil dan pepohonan yang tinggi dan menyeberangi beberapa sungai dan sesekali mendorong sepeda, sungguh suatu moment yang didambakan, kami berguman tidak rugi menempuh perjalanan jauh bisa menikmati sensasi bersepada di Mojorayung, kami baru sadar lokasi ini gunung Lawu setelah tanya rekan biker lain.
~ Ngaso sejenak sekalian mejeng
Dengan tenaga yang semakin terkuras terus mengayuh sepeda menyusuri jalan onroad Bantengan, peserta touring mulai berpencar bahkan hampir kesasar karena minimnya rambu petunjuk arah, sesekali tanya arah pada siapa saja yang dijumpai, akhirnya cyclometer menunjuk angka 32,85 artinya hampir 33 KM jarak yang kami tempuh lumayan segar, tidak beberapa lama akhirnya bisa menyusul biker di depan sehingga bisa bersama-sama sambil membayangkan minuman segar, ternyata benar saat bertemu orang jualan es tebu di depan Mess Brimob kami bertiga dengan Adi dan Liklok langsung menyerbunya, dua gelas langsung bablas karena segarnya dan tenagapun langsung pulih kembali hingga sampai finish dalam keadaan segar, hidangan nasi pecel khas madiun dan soto serta hiburan dengan penyanyi yang punel membuat suasana menjadi hangat, yang tidak kalah menggembirakan sudah diingatkan panitia sampai ketemu lagi pada touring berikutnya di Bali, hampir semuanya tepuk tangan, dengan senang hati menanti undangan FCC berikutnya.