~ JOGJA I'm Comming ......
Jogjakarta, 25 Juli 2010 - Kegiatan bersepeda yang selama bulan puasa biasanya vakum sebelum datangnya bulan puasa Ramadhan 1431 H. ditutup dengan acara nggowes akbar Jambore sepeda diadakan di kota pelajar Jogjakarta dengan titel " JOG JAMBORE" merupakan bersepeda internal berskala nasional yang diadakan TCC (Telkom Cycling Cummunity), Jambore kali ini merupakan yang kedua setelah tahun sebelumnya diadakan di Bumi Tangkuban Prahu Bandung.
Peserta dibatasi ± 200 bikers untuk mengantisipasi antrian panjang mengingat medan yang dilalui kebanyakan jalur single track, peserta di dominasi dari bikers Jawa Timur yang hampir 50% sisanya dari kota Jakarta, Bandung, Semarang, Jogja, Makassar, Papua dan dari kota lainnya.
~ Nampang dulu sebelum ke lokasi start
TCC Surabaya cluster Ketintang dengan peserta sebanyak 30 bikers dengan akomodasi 1 armada bus dan 1 pickup untuk loading sepeda dengan suka cita menempuh perjalanan dari kota Pahlawan menuju kota pelajar, dalam perjalanan yang dipenuhi gelak tawa tidak terasa penat hingga mejelang magrib tiba di kota gudeg, rombongan langsung ke panitia untuk Regristrasi dan mengikuti gathering untuk perkenalan peserta dari masing2 kota serta pembagian jersey.
Acara belum usai mayoritas peserta keburu meninggalakan acara menuju hotel untuk istirahat, bersih diri, karena malam itu rencana ada acara nite rider keliling kota, persiapan merakit sepeda yang akan digunakan untuk menikmati ramainya malam minggu di kota Gudeg. Beberapa biker sengaja membawa 2 sepeda, satunya sepeda lipat (SELI) lengkap dengan lampu khusus untuk gowes malam hari.
~ View menawan di pinggir jalan menggetilik untuk berpose
Dari Kantor Telkom Jogjakarta seluruh bikers dengan sepeda masing-masing diangkut dengan 10 truk menuju ke Cangkringan sebagai lokasi start, bagai arak2an pasukan menuju medan perang di pagi yang sejuk membelah kota menuju arah gunung Merapi melewati Kaliurang. Setiba di lokasi start peserta berhamburan dari truk langsung memulai genjot sepeda tanpa menunggu aba-aba. Bayangan semula dengan diangkut keatas tinggal main prosotan nyatanya harus bekerja keras melawan tantangan tanjakan beraspal mulus yang begitu panjang bahkan yang ekstrim harus mendorong sepeda, Di jalur aspal oleh panitia hanya dibatasi 2 jam, selebihnya beberapa bikers harus rela malu diangkut mobil sweeper karena memakan waktu terlalu lama atau menyerah karena tanjakan yang panjang. Udara memang sangat sejuk di kiri kanan jalan terdapat hamparan pemandangan yang menawan sehingga cukup menghibur perjalanan dengan napas sedang ngos-ngosan.
~ Jalur single track harap antri
Setelah puas menikmati hidangan Serabi khas Jogja di pos istirahat, sesi foto di lokasi Lava tour tidak terlewatkan, lokasi peninggalan bersejarah pada saat gunung Merapi meletus serta bunker yang terkenal di dusun Kaliadem, Cangkringan Sleman yang saat gunung meletus banyak warga yang meninggal karena bersembunyi di dalam bunker di terjang hawa panas yang terkenal dengan nama wedhus gombel. Di dekat lokasi ini terdapat rumah tinggal seorang sesepuh desa yaitu Mbah Maridjan. Kenikmatan off road baru dimulai jalur single track sehingga barisan panjang harus antri, turunan yang sangat curam sehingga harus menuntun sepeda, beberapa bikers tetap bertahan untuk bisa melewati tanpa harus turun dari sadel. Jalur berliku yang kenyakan turunan di antara semak dan pepohonan suatu tantangan yang harus ditaklukkan, sesekali jalur drop off sehingga sepeda harus melompat, berbagai macam tantangan tersebut merupakan keasyikan tersendiri bersepeda di jalur off road.
~ Kapan bisa gowes bareng lagi ?
Sebenarnya jarak tempuh touring ke gunung Merapi sedang saja hanya kisaran ± 20 km namun karena tanjakannya cukup memakan waktu, saat prosotan antri cenderung sering berhenti, beberapa pecah ban, mbah kung 2 x rantai putus, ada yang terjatuh serta kesasar karena beberapa rambu2 tidak terlihat sehingga jam 12 siang baru semua perserta sampai di finish. Jarak puluhan km di dalam semak dan hutan dengan peluh bercucuran sungguh suatu harga yang sepadan menempuh perjalanan panjang dari kota buaya. Momentum ini juga merupakan gowes perpisahan salah seorang biker maniak off road yang harus hijrah ke Ibu kota, selamat jalan kawan semoga menemukan komunitas pesepeda baru.
Baca Selanjutnya...